Kisah Unik Cendol


Tahukah kalian tentang cendol? Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah sunda, minuman ini dikenal dengan nama es cendol, sedangkan di Jawa tengah dikenal dengan es dawet. Nama cendol berasal dari kata jendol. Dalam bahasa Jawa dan Sunda, jendol berarti benjolan atau tonjolan, yang berasal dari butiran cendol. Cendol adalah minuman yang terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan gula jawa dan santan.

Pada pernikahan adat Jawa khususnya di Solo dan Surakarta, terdapat tradisi yang disebut dengan ‘dodol dawet’ yang artinya berjualan dawet. Bentuk cendol yang bulat ini melambangkan kebulatan tekad kedua orang tua untuk menjodohkan anaknya. Sedangkan, jumlah butiran cendol yang banyak, melambangkan harapan calon pengantin akan banyaknya tamu yang hadir di acara pernikahannya. Pemberian cendol menjadi harapan tamu akan memberi restu.

Hal ini dilakukan oleh kedua orang tua calon mempelai wanita. Ibu mempelai wanita yang menyiapkan cendol ke dalam gelas untuk disajikan kepada para pembeli. Sedangkan, ayah dari calon mempelai wanita menerima pembayarannya. Hal ini mengajarkan kepada calon pengantin, bahwa setelah mereka menikah, mereka harus saling bahu-membahu dalam mencari nafkah.

Para tamu undangan diperkenankan membeli dawet tersebut, namun pembayarannya tidak menggunakan uang melainkan dengan kreweng (koin kecil yang terbuat dari tanah liat). Koin ini melambangkan kehidupan manusia yang seluruhnya berasal dari bumi.




Comments

Popular posts from this blog

Table Manner (European Style)

Table manner (Chinese Style)

Peraturan Pemerintah Tentang Label Pangan