Kisah Unik Wedang Ronde (Onde)

Sumber: Wiffy, 2013
Tahukah kalian bahwa kebanyakan makanan pencuci mulut masyarakat chinese menyimpan banyak cerita? Salah satunya adalah tangyuan atau lebih dikenal dengan wedang ronde (onde) oleh orang Indonesia. Onde ini berbentuk bulat warna-warni yang terbuat dari tepung beras ketan dengan isian pasta kacang atau tanpa isi. Onde ini disajikan dengan kuah jahe manis.
       Sumber: Arousing Appetites, 2016
Onde melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga. Onde dianggap sebagai doa untuk panjang umur dan dipercaya akan menambahkan umur setahun kepada orang yang memakannya. Masyarakat chinese biasanya memakan onde ketika festival lentera, hari pernikahan, dan festival musim dingin (Dongzhi). Namun yang paling umum disajikan ketika festival lentera, yang dirayakan ketika bulan purnama setelah tahun baru imlek.

Tangyuan ini dibuat pada festival lentera karena sebuah legenda yang terjadi pada dinasti Han. Pada masa itu terdapat seorang gadis bernama Yuan Xiao yang dipaksa untuk tinggal di kerajaan ketika usianya masih sangat muda. Gadis ini diminta mengabdi kepada kerajaan untuk membuat onde (tang yuan) yang terbaik. Selama pengabdiannya kepada kerajaan, ia tidak diperbolehkan bertemu dengan keluarganya. Hal ini berlangsung hingga beberapa tahun. Yuan xiao pun menjadi sangat rindu dengan keluarganya dan mengalami homesickness. Yuan Xiao menjadi sedih dan menangis terus menerus. Lalu Dong Fangshuo, salah satu penasehat kerajaan menemukan Yuan Xiao yang berencana untuk bunuh diri dengan melompat ke sumur. Dong Fangshuo pun menghentikannya dan Yuan Xiao menceritakan semua masalahnya. Dong Fangshuo pun berjanji akan mempertemukannya dengan keluarganya kembali.
Sumber: Taiwan, 2016
Untuk menepati janjinya, Dong Fangshuo merancang sebuah rencana dengan berpura-pura menjadi peramal di jalanan yang ramai. Dong Fangshuo yang bertingkah seperti peramal berkata bahwa dewa api sedang marah besar dan akan membakar ibukota pada hari kelima belas di bulan lunar yang pertama. Mendengar kabar itu, semua masyarakat ibukota menjadi panik dan berita itu terdengar hingga ke telinga raja. Raja pun meminta penasehat kepercayaannya, yaitu Dong Fangshuo untuk bertanya kepada peramal apa yang dapat mereka lakukan untuk menenangkan hati Dewa Api. Dong Fangshuo melaksanakan perintah raja dan kembali dengan mengatakan bahwa mereka harus menyalakan kembang api dan menggantung lentera merah pada hari kelima belas bulan itu. Lentera dan kembang api yang menyala akan menenangkan hati Dewa Api. Dong Fangshuo pun menambahkan bahwa snack kesukaan Dewa Api adalah onde, dan onde yang terbaik adalah buatan Yuan Xiao. Ia juga berkata pada raja bahwa untuk membuat onde yang enak Yuan Xiao harus memiliki suasana hati yang bahagia. Hal itu dapat dicapai dengan mempertemukan Yuan Xiao dengan keluarganya. Raja pun setuju dan mengundang seluruh masyarakat untuk datang ke kerajaan dan merayakan festival lentera merah. Keluarga Yuan Xiao pun datang ke kerjaaan dan berkumpul kembali dengan Yuan Xiao dan mereka hidup bahagia selamanya. Oleh sebab itu festival ini sering disebut festival Yuan Xiao dan ondenya diberi nama Yuanxiao

Namun karena Yuanxiao terdengar seperti hilangkan yuan dalam bahasa mandarin, maka namanya diubah menjadi tangyuan yang berarti reuni, rasa manis,  dan liburan untuk kebersamaan keluarga.

Comments

Popular posts from this blog

Table Manner (European Style)

Table manner (Chinese Style)

Peraturan Pemerintah Tentang Label Pangan