Kisah Unik Rujak Cingur
Sumber: www.neymevlevi.com
Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional khas Surabaya. Rujak Cingur ini terbuat dari buah – buahan
seperti timun,
bengkuang, mangga muda, nanas,dan kedondong. Lalu sayuran seperti tauge,
kangkung dan kacang
panjang. Lalu ditambahkan dengan lontong,
tahu goreng, tempe goreng, dan tak lupa cingur yang menjadi komponen utama.
Bahan – bahan tersebut di potong kecil -kecil, dan dicampur dengan saus bumbu.
Saus bumbu terbuat dari campuran petis udang, gula, cabai, kacang goreng,
bawang goreng, garam dan irisan
pisang klutuk (pisang yang
masih muda) yang diulek hingga halus.
Kisah Munculnya Rujak Cingur
Sumber: Widuri, 2015
Pada zaman dahulu ketika raja Firaun Hanyokrowati
yang berkuasa di Masiran berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak
istana dan meminta mereka menyediakan hidangan yang spesial untuk dirinya.
Berbagai masakan telah dihidangkan, namun tidak ada yang disukai oleh raja
hingga seorang masyarakat biasa menghidangkan masakannya untuk raja. Dia adalah
Abdul Rozak. Ia masuk dan membawakan makanan yang dibungkus dengan daun pisang.
Raja pun memakannya dengan lahap dan menanyakan nama makanan tersebut. Namun,
Abdul Rozak belum memberi nama kepada makanan tersebut. Oleh sebab itu, Raja
bermaksud memberikan nama pada makanan tersebut. Sang Raja pun bertanya “Apakah kenyal-kenyal yang ada di dalam
makanan itu?” “Itu cingur onta, Raja” sahut Abdul Rozak. “Baiklah kalau begitu
makanan ini saya beri nama Rozak Cingur”,
Tak disangka – sangka, raja sangat menyukainya
hingga berniat mengangkatnya sebagai juru masak istana. Tetapi Abdul Rozak
menolak dan hanya mau menerima hadiah kapal laut karena ia ingin mengembara.
Raja pun setuju asalkan ia bersedia memberikan resep makanan tersebut dan
makanannya dimasukkan ke dalam dokumen negara.
Sumber: Cecilia, 2013
Abdul
Rozak memulai perjalanannya melintasi samudera, hingga kapalnya
terdampar di tanjung perak, Surabaya. Di sana Abdul Rozak juga memperkenalkan
Rozak Cingur hasil ciptaannya, tetapi ia mengalami kesulitan karena dirinya
tidak dapat menemukan onta. Oleh sebab itu, ia menggantinya dengan cingur sapi.
Tak diduganya, cingur sapi tersebut membuat kualitas rasanya jauh lebih baik. Masyarakat
sekitar tanjung perak pun mulai berdatangan dan mencicipi kelezatan Rozak
Cingur, tapi karena masyarakat sekitar sulit mengucapkan rozak, akhirnya mereka
menyebutnya dengan “rujak cingur”. Lama kelamaan rujak cingur mulai tersebar
dan dikenal sebagai makanan khas Surabaya.
Comments
Post a Comment